Cukup Siapkan Rp 200 Juta, Bus pun Jadi.





Sebenarnya berapa sih, biaya pembuatan body bus alias karoseri untuk sebuah bus besar yang dibangundi atas sebuah sasis? Pertanyaan ini selalu menggantung di benak para pehobi bus di Tanah Air. Harganya sebenarnya sangat relatif. Mahal murahnya biaya karoseri sangat bergantung pada spesifikasi atau fitur-fitur yang diinginkan pelanggan sendiri. Di karoseri Anugrah, Magelang, biaya karoseri sebuah bus besar tidak semahal di karoseri lain. Paling mahal, biaya mengkaroserikan bus besar di karoseri ini hanya berkisar Rp 200 jutaan per unit. Berikut catatan teman jurnalis Sam Cahyadi, dari Kontan.

SETIAP jenis mobil memiliki fungsi yang berbeda-beda. Mobil penumpang atau mobil keluarga biasanya memiliki keunggulan dalam kenyamanan. Sementara itu, kendaraan niaga atau komersial lebih mengutamakan fasilitas yang bisa mendukung usaha.

Di Indonesia, kebanyakan agen tunggal pemegang merek (ATPM) membangun atau merakit mobil di dalam negeri dengan model yang sudah baku dari negeri asal mobil itu. Proses produksi di ATPM ini menggunakan mesin-mesin otomatis dengan produksi mobil dalam skala besar. Konsumen yang berniat membeli mobil niaga, seperti bus atau truk, pasti akan mempertimbangkan desain dan fasilitas yang bisa mendukung bisnisnya. Contohnya adalah perusahaan otobus. Mereka pasti memiliki target penumpang yang berbeda. Ada perusahaan bus yang menyasar kalangan menengah atas dengan mengandalkan bus yang fasilitasnya mewah dan nyaman. Sebagian lagi membidik kalangan bawah dengan fasilitasnya seadanya.

Desain-desain khusus inilah yang mendorong munculnya perusahaan karoseri atau perancang bodi dan interior. “Karoseri tidak memproduksi sasis dan mesin. Kami hanya membuat bodi dan interior,” kata Dwi Rustamaji, pemilik karoseri Anugrah. Adapun mesin dan sasis dipasok ATPM. Sebagian karoseri menjual produksinya dengan nama perusahaan mereka. Bisa juga karoseri berkerjasama dengan ATPM. Artinya, bodi mobil dikerjakan karoseri, lalu dijual lagi atas nama ATPM. Berikut adalah beberapa karoseri dengan keunggulan masing-masing.

Trimega Cipta Kreasindo (Tritak)

PT Trimega Cipta Kreasindo (Tritak) bukan seperti karoseri kebanyakan. Jika karoseri pada umumnya memproduksi bodi mobil niaga seperti bus atau truk, Tritak justru fokus pada bodi mobil khusus, seperti outside broadcasting van (OB van) alias mobil siaran luar ataupun satellite news gathering van (SNG van). Dua model ini lengkap dengan perangkat penangkap sinyal satelit. Budhi Suhradi, pendiri sekaligus Direktur Tritak, mengakui bahwa ceruk pasar karoseri mobil khusus ini memang dangkal. “Tapi, pemainnya juga tidak banyak,” ujar Budhi.

Sebab, konsumen mobil khusus ini terbatas. Di antaranya adalah stasiun televisi, kepolisian, militer, hingga intelijen. “Sekarang kami sedang mengerjakan mobil kepolisian,” ujar dia. Selain dari dalam negeri, pembeli mobil khusus ini juga berasal dari luar negeri, seperti Korea dan Jepang. Pembuatan mobil khusus ini pun berbeda dengan karoseri lain. Karoseri biasanya sudah memiliki patokan atau desain tertentu untuk dibuat secara massal. Sedangkan di Tritak, pembuatan bodi mobil disesuaikan dengan equipment (peralatan) yang dibutuhkan konsumen. “Setiap stasiun televisi, kan, punya gaya sendiri-sendiri,” imbuh Budhi. Tapi, tidak semua konsumen menyodorkan desain. Beberapa konsumen menyerahkan urusan desain ke Tritak. “Lalu, kami sodorkan ke mereka, apakah cocok,” cetus Budhi. Soal ongkos karoseri juga bervariasi, bergantung dari perlengkapan yang diinginkan. “Semakin lengkap dan mahal peralatannya, serta rumit desainnya, biayanya juga semakin mahal,” kata Budhi.

Untuk mobil SNG van dengan peralatan yang murah, biaya pembuatannya antara Rp 2,5 miliar sampai Rp 6 miliar. “Kalau peralatannya canggih dan mahal, biayanya bisa sampai Rp 10 miliar,” ungkap dia. Karena desain yang rumit, pembuatan mobil khusus ini juga cukup lama, antara dua bulan hingga tujuh bulan. Umumnya, karoseri yang beralamat di Parung, Bogor, ini membuat mobil khusus dari kendaraan jenis bus, minibus, dan light truck yang bermesin 2.500 cc sampai 4.000 cc.

Anugrah

Pemilik karoseri Anugrah, Dwi Rustamaji, menyatakan perusahaannya mengerjakan bodi mulai dari minibus seperti angkutan kota, bus medium, hingga bus besar. “Pelanggan kami kebanyakan perusahaan otobus,” kata Dwi. Selama ini, karoseri yang berbasis di Magelang ini lebih banyak membuat aneka bodi bus untuk perusahaan yang beroperasi di Pulau Jawa. Selain membuat bodi baru, Anugrah juga mengerjakan reparasi bodi bus. “Biayanya berbeda,” tandas dia. Untuk reparasi, Dwi mengenakan biaya Rp 40 juta–Rp 100 juta. Sedangkan untuk pembuatan bodi baru, ongkos yang harus dibayar konsumen berkisar Rp 125 juta–Rp 215 juta. Menurut Dwi, harga ini lebih miring ketimbang karoseri terkenal seperti Adi Putro, atau perusahaan karoseri lainnya. Selain karena belum sebesar karoseri lain, Anugrah bisa mendapatkan bahan baku yang harganya sama murah dengan karoseri besar. “Kami membeli pelat galvanil dan besi langsung dari pabrik, bukan dari agen,” tutur Dwi.

Pekerja di Anugrah juga bisa membuat desain bus yang mirip dengan desain karoseri yang sudah mapan. “Meskipun tidak mirip 100%,” ujar dia. Dengan jumlah pegawai 100 orang – terdiri dari pegawai borongan dan harian – Anugrah bisa membuat satu minibus selama 1,5 bulan–2 bulan. “Kalau bus, antara dua bulan sampai tiga bulan,” kata dia.

Ramada

PT Rama Dinamika Raya (Ramada) adalah karoseri yang fokus pada modifikasi bodi truk. Perusahaan yang beralamat di Jalan Raya Gunung Telajung Udik Km 20, Gunung Putri, Bogor, ini sanggup melayani desain apa pun dari semua jenis ukuran dan merek truk. Seperti modifikasi memperpanjang sasis. Manajer Layanan PT Ramada Ramada Dano Nugraha Iskandar mengungkapkan, kapasitas produksi Ramada mencapai 10 hingga 50 truk setiap bulan. “Kami mengandalkan bengkel yang luas,” ujar dia.

Keunggulan Ramada, lanjut Dano, ada pada kemampuan tenaga ahli. Maklum, Ramada mempekerjakan tiga sarjana mesin yang mampu mendesain rancang bangun yang sudah tersertifikasi. “Ada juga 19 montir dan 200 orang tenaga kontrak,” ungkap Dano. Dano bilang, biaya modifikasi light truck sekitar Rp 10 juta hingga Rp 30 juta. Untuk jenis heavy truck, biayanya antara Rp 70 juta–Rp 100 juta. Akan halnya jasa desain bak dan pemasangan light truck rata-rata Rp 20 juta, dan heavy truck Rp 70 juta–Rp 100 juta. “Modifikasi satu truk selesai satu pekan sampai dua pekan,” ujar Dano. Konsumen juga tak perlu khawatir soal garansi. Soalnya, Ramada memberikan garansi selama satu bulan masa pakai setelah mobil diserahkan pada konsumen.

Selecta Grage Jaya

Tritak bukan satu-satunya pemain di karoseri mobil khusus. Ada pula PT Selecta Grage Jaya yang fokus pada bisnis mobil ambulans dan telekomunikasi. Selecta berkantor pusat di Jalan Kalijaga 108 Cirebon. Herie Yunawan, dari Bisnis dan Pengembangan Selecta, mengatakan perusahaannya dapat merombak jenis dan merek mobil apa pun sesuai dengan permintaan konsumen. “Kami tidak membuat mobil secara massal,” ujar Herie.

Selain ambulans, OB van, atau SNG van, Selecta juga melayani pembuatan mobil ATM berjalan. Salah satu pembelinya adalah BNI. Adapun pelanggan OB van dan SNG van buatan Selecta di antaranya adalah PT Telkom, PT Indosat, dan sejumlah stasiun televisi swasta. Biaya yang dipungut Selecta bervariasi, mulai dari Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar. “Tergantung peralatannya,” cetus Herie.

Sumber http://duniabus.multiply.com/journal

Komentar

  1. Klo biaya bus medium lawas d repair jdi jet bus berapa biayanya mas

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Mobil-Mobil Tercepat di Dunia

Toyota Fortuner